Seorang muslim seyogyanya yakin akan begitu luasnya rahmat Allah. Kita tahu bahwa banyak macam-macam ibadah yang memiliki keutamaan masing-masing baik itu ibadah wajib ataupun sunnah. Misalnya sholat dari yang wajib sampai sholat-sholat sunnah,seperti dhuha,tahajud dan sebagainya. Begitu juga dalam kebaikan yang tak terhitung jumlahnya, bahkan hal-hal kecil pun dinilai sebagai kebaikan seperti menyingkirkan duri dari jalan sampai senyum ke saudara sendiripun adalah ibadah.
Kemudahan untuk taat adalah rezeki dari Allah karena itu tidak sepatutnya seorang muslim menyombongkan diri atas kebaikan-kebaikan yang dia lakukan dan mengganggap remeh kebaikan orang lain. Bisa jadi orang yang kita anggap kecil kebaikannya memiliki kebaikan-kebaikan yang tersembunyi yang ternyata besar nilainya dimata Allah. Jika kita memelihara jenggot dengan niat menghidupkan sunnah misalnya tentu sebaiknya jangan mengganggap remeh atau lebih baik dari saudara kita yang mencukurnya karena bisa jadi dia melakukan itu karena taat dan menjaga hati orangtuanya dan itupun salah satu kebaikan. Atau jika kita benyak bersedekah jangan pula merasa lebih baik dari orang yang mungkin secara kasat mata jarang bersedekah,bisa jadi dia orang yang menjaga lisannya dari bergunjing dan berghibah. Bahkan mungkin orang-orang yang mungkin secara dzahir sekarang banyak berbuat maksiat, bisa jadi diakhir hidupnya dia diberi hidayah oleh Allah untuk bertaubat dan berubah. Sementara kita yang mungkin sekarang merasa dalam ketaatan adakah jaminan untuk mati khusnul khatimah?
Akhirnya berusaha selalu melihat akan kebaikan-kebaikan orang lain menyelamatkan kita dari rasa berbangga akan amalan diri, dan tiada jaminan apakah amalan yang kita lakukan itu diterima ataukah akan ditolak Allah karena riya' atau ujub yang menyertai amalan tersebut. Na'udzubillah, semoga kita terlindungi dari rasa berbangga akan amalan diri dan juga mengganggap rendah orang lain, insya Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar