Selasa, 26 Januari 2010

Pengantar, Mengapa Sosiologi?

Dulu ketika awal masuk kuliah, hampir saya tidak berpikir terlalu panjang tentang mengapa saya mengambil jurusan sosiologi selain karena passing grade yang masuk akal untuk kemampuan dan karena memang saya menyukai pelajaran sosiologi dikala duduk di bangku SMA.
Bertahun-tahun saya kuliah - walaupun sebenarnya jarang kuliah - diakhir kuliah dimasa penyusunan skripsi barulah saya akhirnya menikmati belajar tentang sosiologi. Ternyata buat saya butuh waktu bertahun-tahun untuk "ngeh" dan kembali menemukan kesadaran tentang betapa kompleks dan menyenangkan belajar tentang sosiologi.
Akhirnya setelah saya resmi lulus dari jurusan sosiologi dan harus berhadapan dengan kenyataan didunia kerja, saya menemukan bahwa sosiologi benar-benar jurusan yang spesial dan bahkan karena saking spesialnya sampai lowongan yang khusus untuk jurusan sosiologi sangatlah jarang. Mungkin karena sosiologi adalah ilmu yang gampang dipelajari atau karena kebiasaan atau kultur di birokrasi kita yang lebih menganggap mereka yang dari jurusan eksak jauh lebih jago dalam pengambilan keputusan bahkan dibidang kebijakan publik yang notabene butuh perhitungan yang tidak matematis karena masyarakat bukanlah robot yang bisa diukur melalui ilmu pasti. Tapi sekali lagi ini pendapat saya dan tentu sangat subyektif. Bisa jadi ini merupakan keluh kesah saya sebagai lulusan sosiologi yang sampai saya menulis ini masih berpredikat sebagai pengacara,hehe. Bagaimanapun juga saya tidak menyesali keputusan saya untuk kulaih di sosiologi dan tentu saja saya sangat bersyukur karena diakui apa tidak sosiologi telah membentuk pola pikir dan pandangan saya sampai sekarang. Insya Allah dilain tempat saya akan berbagi tentang apa saya yang telah saya pelajari sekian lama dijurusan sosiologi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar