Tadi malam ketika saya membaca buku tentang menulis, tiba-tiba saya teringat dengan perkataan dosen saya tentang tipe-tipe mahasiswa ketika saya kuliah dulu. Beliau berkata bahwa ada 4 tipe mahasiswa :
1. Mahasiswa pandai menulis dan pandai berbicara
2. Mahasiswa pandai menulis tetapi tidak pandai berbicara
3. Mahasiswa pandai berbicara tetapi tidak pandai menulis
4. Mahasiswa tidak pandai menulis dan tidak pandai berbicara
Sontak waktu itu kami tertawa mendengar penjelasan beliau. Mau tidak mau kamu harus mengakui bahwa tipe mahasiswa model ke 4 itulah yang banyak dipasaran. Ironis memang tapi itulah kenyataannya. Paling tidak itulah yang terjadi dari pengamatan penulis semasa kuliah. Saya sendiri menyadari betapa kepandaian menulis dan berbicara yang seharusnya merupakan skill dasar yang seharusnya dimiliki mahasiswa tetapi pada kenyataannya tidak seperti itu. Skripsi yang notabene merupakan tugas menulis yang menentukan kelulusan mahasiswa menjadi momok yang menakutkan. Sudah menjadi rahasia umum dikalangan mahasiswa yang biasanya lama ketika mengerjakan skripsi. Memang tidak semua karena malas menulis, tentu ada faktor-faktor lain yang menyebabkan mengapa skripsi bisa begitu lama. Bahkan setelah beberapa kampus meniadakan skripsi sebagai penentu kelulusan beberapa teman saya menjadi iri dan bahkan ada yang kemudian pindah ke kampus tersebut hanya karena menghindari skripsi. Ini kenyataan. Saya sendiri Alhamdulillah hanya mengerjakan skripsi dalam waktu satu semester.
Lalu apakah yang mendasari mengapa menulis dan berbicara-tentu yang dimaksud disini adalah berbicara didepan umum dan dalam konteks formal-menjadi sedemikian menakutkan? tentu hal ini tidak datang begitu saja, ada yang salah dengan pendidikan kita. Mahasiswa yang tidak pandai menulis dan berbicara an sich tidak bisa begitu saja disalahkan. Ada faktor-faktor eksternal yang ikut berperan membentuk kepribadian mahasiswa sehingga sagala hal yang berkaitan dengan menulis dan berbicara menjadi hal yang tidak menarik. dan hal ini diawali dari pendidikan diusia dini yaitu di Sekolah Dasar. Pembentukan karakter yang tepat di SD akan berpengaruh kepada para siswa dalam menapaki jenjang pendidikan selanjutnya, begitu juga kesalahan atau mungkin ketidaktepatan proses pembelajaran di SD akan berpengaruh juga dalam pembentukan kepribadian yang tidak tepat di jenjang selanjutnya.
1. Mahasiswa pandai menulis dan pandai berbicara
2. Mahasiswa pandai menulis tetapi tidak pandai berbicara
3. Mahasiswa pandai berbicara tetapi tidak pandai menulis
4. Mahasiswa tidak pandai menulis dan tidak pandai berbicara
Sontak waktu itu kami tertawa mendengar penjelasan beliau. Mau tidak mau kamu harus mengakui bahwa tipe mahasiswa model ke 4 itulah yang banyak dipasaran. Ironis memang tapi itulah kenyataannya. Paling tidak itulah yang terjadi dari pengamatan penulis semasa kuliah. Saya sendiri menyadari betapa kepandaian menulis dan berbicara yang seharusnya merupakan skill dasar yang seharusnya dimiliki mahasiswa tetapi pada kenyataannya tidak seperti itu. Skripsi yang notabene merupakan tugas menulis yang menentukan kelulusan mahasiswa menjadi momok yang menakutkan. Sudah menjadi rahasia umum dikalangan mahasiswa yang biasanya lama ketika mengerjakan skripsi. Memang tidak semua karena malas menulis, tentu ada faktor-faktor lain yang menyebabkan mengapa skripsi bisa begitu lama. Bahkan setelah beberapa kampus meniadakan skripsi sebagai penentu kelulusan beberapa teman saya menjadi iri dan bahkan ada yang kemudian pindah ke kampus tersebut hanya karena menghindari skripsi. Ini kenyataan. Saya sendiri Alhamdulillah hanya mengerjakan skripsi dalam waktu satu semester.
Lalu apakah yang mendasari mengapa menulis dan berbicara-tentu yang dimaksud disini adalah berbicara didepan umum dan dalam konteks formal-menjadi sedemikian menakutkan? tentu hal ini tidak datang begitu saja, ada yang salah dengan pendidikan kita. Mahasiswa yang tidak pandai menulis dan berbicara an sich tidak bisa begitu saja disalahkan. Ada faktor-faktor eksternal yang ikut berperan membentuk kepribadian mahasiswa sehingga sagala hal yang berkaitan dengan menulis dan berbicara menjadi hal yang tidak menarik. dan hal ini diawali dari pendidikan diusia dini yaitu di Sekolah Dasar. Pembentukan karakter yang tepat di SD akan berpengaruh kepada para siswa dalam menapaki jenjang pendidikan selanjutnya, begitu juga kesalahan atau mungkin ketidaktepatan proses pembelajaran di SD akan berpengaruh juga dalam pembentukan kepribadian yang tidak tepat di jenjang selanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar